Fast Response

Whats'up 082242433432
Pin BB 56d4728f
Call 6282137593321
Line pusatdataid.com
YM jelly_jony
Home » » TANTANGAN DAN PELUANG MENGGUNAKAN PERILAKU ORGANISASI

TANTANGAN DAN PELUANG MENGGUNAKAN PERILAKU ORGANISASI











foto : shutterstock

Pengertian/pengetahuan tentang perilaku keorganisasian mempunyai arti yang sangat penting bagi manajer, ia akan lebih cepat melihat/menangkap perubahan yang dramatik didalam organisasi.
Dalam jangka pendek sebagian perubahan dan kesempatan/peluang yang dihadapi dimasa yang datang, manajer dapat menggunakan konsep perilaku keorganisasian. Hal inilah akan lebih memudahkan para manajer dalam melihat/mengamati tantangan dan kesempatan dalam berbagai penyelesaian.


Perbaikan kualitas dan produktivitas
Dalam usaha perbaikan kualitas dan produktivitas. Tom Rossi menerapkan program total kualiti manajemen (TQM). TQM adalah suatu filosofi manajemen yang menggerakkan/mencapai hasil secara konstan yang dicapai dari pengembangan/ perbaikan kepuasan konsumen untuk proses organisasi secara keseluruhan.
Pendekatan yang dipakai dalam TQM yaitu reenginering, dimaksud dengan reenginering adalah mempertimbangkan kembali bagaimana pekerjaan menjadi lebih dapat dilaksanakan/dikerjakan dan jika struktur organisasi dikreasi/dibangun dari kondisi awal mulanya.

Perbaikan keterampilan orang/manusia.
Didalam usaha perbaikan ketrampilan manusia/orang tidak lepas dari teori dan konsep yang relevan sehingga dapat membantu memprediksi perilaku manusia dan menerapkan/menempatkan manusia pada posisi pekerjaan yang sesuai. Untuk itu perlu ada usaha peningkatan/perbaikan antar personal.

Aneka ragam manajemen tenaga kerja.
Didalam aneka ragam manajemen tenaga kerja, diartikan organisasi menjadi sangat heterogen, termasuk perbedaan: jenis kelamin, ras, suku, dan kelompok sehingga dalam hal ini organisasi harus adaptif terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.

Tanggapan terhadap Globalisasi.
Didalam menanggapi globalisasi, supaya dapat bekerja secara efektif dengan berbagai individu, kelompok. Hal ini membutuhkan pengertian tentang kultur, bagaimana beradaptasi dengan style/gaya manajemen yang berbeda-beda sehingga dengan perbedaan tersebut dapat memodifikasi secara praktis.

Menguasakan/memberi kuasa kepada seseorang/karyawan/tenaga kerja.
Didalam pelaksanakan pemberian kuasa, ialah dengan memilih gaya kepemimpinan, hubungan kekuasaan, desain kerja, dan struktur organisasi, hal-hal tersebut sesuai dengan siklus dan perkembangan organisasinya.

Pemilihan stimulan dan pengembangan.
Organisasi ketenagakerjaan dapat memilih blok penghalang yang menjadi daya dorong pengembangan. Tantang bagi manajemen adalah kreativitas dalam memberikan simulan dan toleransi tantangan kepada tenaga kerja sehingga ide perilaku dan teknis realitis dengan tujuan.

Kemunduran/penurunan loyalitas tenaga kerja.
Berdasarkan pengamatan/surve tahun 1988-1993 menunjukan/menggambarkan penurunan loyalitas tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
GAMBARAN LOYALITAS
LOYALITAS
LOYALITAS TENAGA
PERUSAHAAN KEPADA
KERJA KEPADA
TENAGA KERJA
PERUSAHAAN
PENURUNAN LOYALITAS
77 %
60 %
SELAMA 5 TH
LOYALITAS LEBIH
22 %
35 %
LOYALITAS SAMA
1%5%12
Sumber:
B.S. Maskal. “Company loyalti Dies, A Victin of Neglect” Industri Week (March
1,1993)p.12.

Dari gambaran tersebut diatas sangat penting dalam perilaku keorganisasian sehingga bagi manajer, bagaimana menemukan jalan memotivasi pekerja supaya tidak mengalami penurunan kesepakatan/komitmen.

Untuk itu diperlukan pemeliharaan organisasi dalam persaingan global.
Memperbaiki etika perilaku Dalam memperbaiki etika perilaku, manajer membutuhan iklim kreativitas dalam kesehatan itika bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja dapat bekerja dan minimal dapat menghormati tingkat perbedaan ambiquitas perilaku benar atau salah.